Ibu Nadifa pasrah saat bayi cantik yang baru lahir  berada dalam keadaan fisik yang tidak sempurna yaitu mengalami bibir sumbing. Segala upaya beliau lakukan untuk mempertahankan bayi yang berjuang dengan kondisi seperti ini, tak peduli bila nyawa jadi taruhannya untuk bisa mengurus bayi cantiknya.

Kini bayi mungil yang hampir berusia 6 bulan itu hidup dengan penuh keterbatasannya.

Bentuk bibir Nadifa juga tak sempurna karena sumbing, yang membelah bibir juga hidung serta tidak memiliki langit mulut yang membuatnya kesulitan untuk minum susu atau makan. Akibatnya ia mengalami gizi buruk, tubuhnya kurus kering bak tulang berbalut kulit saja. Bobotnya juga jauh lebih ringan daripada anak-anak seusianya.

Sang ibu akhirnya tak bisa bekerja karena harus menjaganya setiap waktu agar nyawanya tak terancam karena Nadifa harus mendapatkan penanganan khusus. Kendala pun bertambah ketika ayah Nadifa yang satu-satunya tulang punggung keluarga yang profesinya sebagai penjual sendal di pinggir jalan, yang penghasilannya pun kurang untuk penuhi kehidupan sehari-hari.

Sehari ayahnya Nadifa bisa membawa pulang uang ke rumah 20-30 ribu karena sandal yang dijual itu hanya titipan.

"Saya sampai bingung bu untuk beli susu anak saya, saya ingin operasi anak saya bisa dipercepat tapi berat badan tidak memungkinkan untuk bisa cepat operasi, saya berharap banyak orang yang membantu anak saya karena susu anak saya sangat mahal."- Ayah Nadifa

Nadifa yang kekurangan gizi terpaksa hanya minum air karena orang tuanya tak punya cukup uang untuk membeli susu. Karena kalau pinjam uang takut ga bisa membayarnya. Untuk membawanya berobat mereka juga tak sanggup karena biaya yang mahal dan jarak rumah sakit yang jauh. Jangan sampai Nadifa tak bisa mengobati penyakit kronis yang dideritanya dan bisa mengancam nyawanya.