Namanya kakek Aton (60), jangan salfok sama kondisi fisiknya ya..

Meski sedari lahir beliau mengalami kecacatan tangan dan mata secara permanen, pak Aton ini tak pantang menyerah lho untuk berjuang menghidupi keluarganya.

Kek Aton tinggal bersama istrinya Ibu Ciah (58) di Kampung Ciawitali RT 4/6, Desa Citamiang, Kec Purabaya, Kab. Sukabumi, Jawa Barat. Ia tinggal di sebuah rumah panggung sederhana dan sudah lapuk, yang penting masih bisa ditempati, begitu kata kakek Aton.

Kakek Aton yang mempunyai keterbatasan fisik karena tangan Pak Aton yang sebelah kanan cacat permanen dan mata kiri tidak bisa melihat semenjak lahir. Namun itu tak membatasi perjuangannya untuk menghidupi keluarga.

Pak Aton sadar sebagai kepala keluarga dia merasa tanggung jawab untuk menghidupi keluarganya, kakek Aton adalah salah satu pekerja keras sebagai pejuang keluarga meski dengan berbagai keterbatasan fisik.

Ia terus berjuang dengan berdagang sayuran eceran hasil nyenteng dari pengepul (tengkulak). Penghasilan dagangan sayuran pak Aton kadang cukup kadang tidak untuk makan sehari-hari. Pendapatan dari dagang sayuran rata rata Rp25.000 itu pun kalau dagangan habis terjual.. Ya kalau tidak, terpaksa harus puasa atau berhutang ke tetangga, karena Ia tak mau istrinya kelaparan.

Untuk menutupi kebutuhannya sehari-hari pak Aton dibantu oleh istrinya yang bekerja sebagai buruh pembersih kebun tetangga.

"Kebeli beras sama ikan asin aja udah alhamdulillah bapak mah." tutur pak Aton kepada tim Filantra saat dikunjungi.

Tapi ketika dia sakit mereka terpaksa harus berhutang pinjam uang ke tetangga untuk beli obat warung karena untuk berobat ke dokter tidak ada biayanya.

Di usia senjanya ini kakek Aton punya impian sederhana, ingin sekali punya modal sendiri biar bisa ngumpulin buat bikin WC yang layak di rumahnya. Kondisi toilet di rumahnya sangat memprihatinkan.

Pernah suatu waktu pas lagi sakit kakek Aton nekat tetap keliling jualan biar bisa punya uang, ternyata hujan sampai sore pun tetap gak ada yang beli. Sementara tetap harus ke tengkulak sayuran 2 hari sayurnya jadi busuk, hutang ke tetangga tapi keadaan tetangga hampir sama dengan kehidupan kakek Aton.

Memang tak mudah perjuangan kakek Aton ini, namun kakek tak punya pilihan lain: jika tak keliling jualan mengabaikan rasa malu, lantas bagaimana ia dan istri bisa makan?

Teman-teman, mari ringankan perjuangan kakek Aton dengan memberikan bantuan modal usaha, sembako, dan renovasi toiletnya dengan cara klik DONASI sekarang!