Perkenalkan nama saya H Dindin Khoerudin,saat ini saya merupakan pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Huda Al Azz Saya membina santri dan santriah saat ini berjumlah 50 santri, mereka dari kalangan kurang mampu dan anak yatim piatu.
Melalui penggalangan dana ini, kami akan menyalurkan sedekah ke 50 santri di Pesantren Miftahul Huda Al Azz yang berlokasi di Bandung. Pesantren Miftahil Huda Al Azz tidak membebankan biaya Pendidikan Formal atau asrama kepada para santri. Sehari-hari mereka menuntut ilmu agama dan mengkaji kitab kuning bermimpi untuk menjadi ulama, serta calon ustadz dan ustadzah di masa depan
Meskipun tidak pernah mengeluh dan selalu bersemangat, nyatanya para santri di Pesantren Miftahul Huda Al Azz ini kesulitan untuk makan makanan bergizi. Pihak pesantren hanya dapat memenuhi kebutuhan belajar mereka. Dengan beras yang sedikit, para santri harus makan dengan lauk seadanya. Tidak jarang mereka terpaksa makan dengan nasi dan garam. Bahkan, jika tak ada nasi mereka pun berpuasa. Selain itu, para santri juga membutuhkan peralatan belajar yang memadai seperti buku, alat tulis, dan lain-lain.
Saya dan keluarga pesantren telah berupaya bersama untuk mengumpulkan dana menggunakan dana pribadi. Namun mengingat penghasilan kami yang tidak seberapa, rasanya sulit untuk bisa memberikan para santri kehidupan yang layak.
Penggalangan dana ini dibuat agar santri Pesantren Miftahul Huda Al Azz bisa mendapat hidup yang lebih baik dan belajar dengan maksimal. Sehingga apabila dana tidak terkumpul, kebutuhan hidup dan belajar para santri akan terancam.
Perkenalkan nama saya H Dindin Khoerudin,saat ini saya merupakan pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Huda Al Azz Saya membina santri dan santriah saat ini berjumlah 50 santri, mereka dari kalangan kurang mampu dan anak yatim piatu.
Melalui penggalangan dana ini, kami akan menyalurkan sedekah ke 50 santri di Pesantren Miftahul Huda Al Azz yang berlokasi di Bandung. Pesantren Miftahil Huda Al Azz tidak membebankan biaya Pendidikan Formal atau asrama kepada para santri. Sehari-hari mereka menuntut ilmu agama dan mengkaji kitab kuning bermimpi untuk menjadi ulama, serta calon ustadz dan ustadzah di masa depan
Meskipun tidak pernah mengeluh dan selalu bersemangat, nyatanya para santri di Pesantren Miftahul Huda Al Azz ini kesulitan untuk makan makanan bergizi. Pihak pesantren hanya dapat memenuhi kebutuhan belajar mereka. Dengan beras yang sedikit, para santri harus makan dengan lauk seadanya. Tidak jarang mereka terpaksa makan dengan nasi dan garam. Bahkan, jika tak ada nasi mereka pun berpuasa. Selain itu, para santri juga membutuhkan peralatan belajar yang memadai seperti buku, alat tulis, dan lain-lain.
Saya dan keluarga pesantren telah berupaya bersama untuk mengumpulkan dana menggunakan dana pribadi. Namun mengingat penghasilan kami yang tidak seberapa, rasanya sulit untuk bisa memberikan para santri kehidupan yang layak.
Penggalangan dana ini dibuat agar santri Pesantren Miftahul Huda Al Azz bisa mendapat hidup yang lebih baik dan belajar dengan maksimal. Sehingga apabila dana tidak terkumpul, kebutuhan hidup dan belajar para santri akan terancam.
Bagikan tautan ke media sosial