2 Nenek Kakak Beradik Sakit dan Sering Kelaparan

07 May 2025

Bantu Mbah Martini yang Terbaring Sakit Tanpa Harapan
Ditinggal suami sendirian dan tanpa tanggung jawab, dan tak ada anak. Sungguh miris dan kasihan…
Mbah Martini (72 Tahun) kini hanya bisa terbaring lemah di atas tikar tipis. Sejak terkena stroke pada tahun 2018, kehidupannya sangat berubah drastis. 


Dan yang lebih Ironisnya, di saat yang sama pula, sejak menderita sakit stroke Suami dari Mbah Martini meninggalkan dan membiar Mbah Martini dalam keadaan sakit dan sendirian. Sang suami yang tidak bertanggung jawab. Kasihan sekali hidup Mbah Martini.
Sejak saat itu Mbah Martini di jaga dan di urus oleh adik kandungnya untuk menjalani hari-harinya, Mbah Martini hanya bisa bergantung pada bantuan saudara perempuannya dalam pemenuhan segala kebutuhannya, yakni Mbah Mariyam (62 tahun), seorang ibu rumah tangga namun terpaksa harus menjadi buruh serabutan yang juga hidup dalam keterbatasan dengan suaminya Mbah Mariyam.
Sang suami dari Mbah Mariyam yang hanya bekerja sebagai buruh serabutan juga tak bisa membantu banyak karena ia juga menanggung biaya istrinya Mbah Mariyam dan sudah di amanahi anak pula. Dari situlah Mbah Mariyam sebagai adiknya dari Mbah Martini harus turun tangan demi bisa merawat dan menjaga sang kakak yakni Mbah Martini.
Penghasilan Mbah Mariyam sebagai buruh serabutan hanya 10-20 ribu sehari itupun tidak menentu juga tidak setiap hari karena Mbah Mariyam bergantung pada suruhan orang lain yang memerlukan bantuannya.
Mbah Mariyam sepulang bekerja ia juga harus sepenuhnya untuk merawat adiknya. Setiap hari ia merawat Mbah Martini, membantunya makan, mandi, hingga buang air, meski dirinya sendiri seringkali merasa drop karena tekanan darah tinggi (hipertensi) yang ia derita.
Mereka berdua hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Rumah yang mereka tempati sudah tak layak huni—dinding bambunya dan kayu banyak yang berlubang di sana-sini dan kayu penyangganya sudah lapuk. Setiap kali angin kencang datang, rumah itu bisa roboh kapan saja, menambah kecemasan di tengah penderitaan yang mereka hadapi.
Tinggal di pelosok daerah tepatnya di Kampung Biting RT 002 RW 003 Biting Kecamatan Sambong Kabupaten Blora Jawa Tengah tinggalah kakak beradik Lansia dhuafa yang sangat memprihatinkan sekali kehidupannya.
Belum lagi mereka berdua tak memiliki penghasilan yang menentu karena hanya mengandalkan ketika tetangganya meminta Mbah Mariyam mengurusi ladang sawah dan kebun milik orang lain. Kini mereka sering kelaparan, tak punya beras atau uang untuk sekedar beli makan. Di tambah harus membeli obat-obatan dan keperluan Mbah Martini.
Keterbatasan keuangan kadang menyurutkan niat Mbah Mariyam untuk memeriksakan kondisinya Mbah Martini yang sakit dan tidak bisa beraktivitas secara mandiri. Untuk makan saja tak ada, apalagi untuk pergi ke dokter. Mbah Mariyam hanya bisa merawat Mbah Martini sebaik mungkin dan bekerja untuk terus menghidupi keluarganya yang serba kekurangan.
Orang baik dan Sahabat Dermawan, Masa Tua yang lebih layak harus diberikan kepada Mbah Martini dan Mbah Mariyam. Hunian yang layak, kebutuhan pokok yang  harus terpenuhi, dan kesehatan Mbah Martini adalah kebahagiaan yang Mbah Mariyam sangat harapkan.
Ya Allah #Orangbaik dan #SahabatDermawan, betapa sulitnya keluarga ini. Mereka tinggal di gubuk tak layak, upah Mbah Mariyam hanya cukup membeli makan tak cukup untuk merenovasi rumah dan membelikan obat untuk kesembuhan kakak yakni Mbah Martini.Jika berkenan, tolong bantu kakak beradik Lansia dhuafa ini agar tetap bisa melanjutkan kehidupan yang lebih baik di kemudian hari. Tak hanya mendoakan dan berdonasi, Sahabat juga bisa membagikan halaman galang dana ini agar semakin banyak yang membantu Mbah Martini dan Mbah Mariyam juga keluarga dhuafa lainnya.



Belum ada update
Dana terkumpul

Rp 0

dari target Rp 25.000.000

 
  • 0
    Donasi
  • 0
    Bagikan
  • 203
    hari lagi
Donasi
Mizan Amanah
Donasi
Ayobantu Indonesia
AyoBantu Galang Dana

Jadi fundraiser untuk campaign ini

Gabung

2 Nenek Kakak Beradik Sakit dan Sering Kelaparan

Sosial
Dana terkumpul

Rp 0

 
Target: Rp Rp 25.000.000
  • 0
    Donasi
  • 0
    Bagikan
  • 203
    hari lagi
Donasi
07 May 2025

Bantu Mbah Martini yang Terbaring Sakit Tanpa Harapan
Ditinggal suami sendirian dan tanpa tanggung jawab, dan tak ada anak. Sungguh miris dan kasihan…
Mbah Martini (72 Tahun) kini hanya bisa terbaring lemah di atas tikar tipis. Sejak terkena stroke pada tahun 2018, kehidupannya sangat berubah drastis. 


Dan yang lebih Ironisnya, di saat yang sama pula, sejak menderita sakit stroke Suami dari Mbah Martini meninggalkan dan membiar Mbah Martini dalam keadaan sakit dan sendirian. Sang suami yang tidak bertanggung jawab. Kasihan sekali hidup Mbah Martini.
Sejak saat itu Mbah Martini di jaga dan di urus oleh adik kandungnya untuk menjalani hari-harinya, Mbah Martini hanya bisa bergantung pada bantuan saudara perempuannya dalam pemenuhan segala kebutuhannya, yakni Mbah Mariyam (62 tahun), seorang ibu rumah tangga namun terpaksa harus menjadi buruh serabutan yang juga hidup dalam keterbatasan dengan suaminya Mbah Mariyam.
Sang suami dari Mbah Mariyam yang hanya bekerja sebagai buruh serabutan juga tak bisa membantu banyak karena ia juga menanggung biaya istrinya Mbah Mariyam dan sudah di amanahi anak pula. Dari situlah Mbah Mariyam sebagai adiknya dari Mbah Martini harus turun tangan demi bisa merawat dan menjaga sang kakak yakni Mbah Martini.
Penghasilan Mbah Mariyam sebagai buruh serabutan hanya 10-20 ribu sehari itupun tidak menentu juga tidak setiap hari karena Mbah Mariyam bergantung pada suruhan orang lain yang memerlukan bantuannya.
Mbah Mariyam sepulang bekerja ia juga harus sepenuhnya untuk merawat adiknya. Setiap hari ia merawat Mbah Martini, membantunya makan, mandi, hingga buang air, meski dirinya sendiri seringkali merasa drop karena tekanan darah tinggi (hipertensi) yang ia derita.
Mereka berdua hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Rumah yang mereka tempati sudah tak layak huni—dinding bambunya dan kayu banyak yang berlubang di sana-sini dan kayu penyangganya sudah lapuk. Setiap kali angin kencang datang, rumah itu bisa roboh kapan saja, menambah kecemasan di tengah penderitaan yang mereka hadapi.
Tinggal di pelosok daerah tepatnya di Kampung Biting RT 002 RW 003 Biting Kecamatan Sambong Kabupaten Blora Jawa Tengah tinggalah kakak beradik Lansia dhuafa yang sangat memprihatinkan sekali kehidupannya.
Belum lagi mereka berdua tak memiliki penghasilan yang menentu karena hanya mengandalkan ketika tetangganya meminta Mbah Mariyam mengurusi ladang sawah dan kebun milik orang lain. Kini mereka sering kelaparan, tak punya beras atau uang untuk sekedar beli makan. Di tambah harus membeli obat-obatan dan keperluan Mbah Martini.
Keterbatasan keuangan kadang menyurutkan niat Mbah Mariyam untuk memeriksakan kondisinya Mbah Martini yang sakit dan tidak bisa beraktivitas secara mandiri. Untuk makan saja tak ada, apalagi untuk pergi ke dokter. Mbah Mariyam hanya bisa merawat Mbah Martini sebaik mungkin dan bekerja untuk terus menghidupi keluarganya yang serba kekurangan.
Orang baik dan Sahabat Dermawan, Masa Tua yang lebih layak harus diberikan kepada Mbah Martini dan Mbah Mariyam. Hunian yang layak, kebutuhan pokok yang  harus terpenuhi, dan kesehatan Mbah Martini adalah kebahagiaan yang Mbah Mariyam sangat harapkan.
Ya Allah #Orangbaik dan #SahabatDermawan, betapa sulitnya keluarga ini. Mereka tinggal di gubuk tak layak, upah Mbah Mariyam hanya cukup membeli makan tak cukup untuk merenovasi rumah dan membelikan obat untuk kesembuhan kakak yakni Mbah Martini.Jika berkenan, tolong bantu kakak beradik Lansia dhuafa ini agar tetap bisa melanjutkan kehidupan yang lebih baik di kemudian hari. Tak hanya mendoakan dan berdonasi, Sahabat juga bisa membagikan halaman galang dana ini agar semakin banyak yang membantu Mbah Martini dan Mbah Mariyam juga keluarga dhuafa lainnya.




Belum ada update

Harapan #TemanPeduli
Fundraiser
Gabung
Kamu juga bisa bantu:
@toastr_render