Nevi adalah seorang gadis berumur 8 tahun yang terlahir dengan kondisi kesehatan yang lebih lemah daripada saudara kembarnya yang bernama Nevan. Sejak lahir, Nevi sering batuk dan panas. Namun, hal tersebut dianggap sakit biasa sehingga Orangtua nya hanya membawanya ke klinik terdekat. Karena tidak kunjung sembuh dan berat badannya selalu turun drastis, akhirnya Nevi dibawa berobat kembali dan Dokter menyatakan bahwa terdapat lubang di jantungnya. Dokter mengatakan bahwa penyakit yang diderita Nevi cukup unik karena biasanya dokter menemukan pasien dengan lubang jantung disebelah kanan, sedangkan Nevi berlubang di jantung sebelah kiri.
Beberapa pengobatan pun sudah dilakukan, diantaranya echocardiography, kateterisasi jantung, dan pengobatan rutin selama 5 bulan. Sebelumnya Nevi sudah menjalani rawat inap di RSUD Dr, Sardjito Yogyakarta selama kurang lebih 2 minggu karena terlalu drop keadaannya. Setelah pulang ke rumah dan mulai berangkat sekolah, Nevi kelelahan dan tiba - tiba sesak nafas. Sehingga membuat keadaannya kejang dan detak jantungnya yang semakin cepat hingga badannya pun ikut menggigil. Hal tersebut membuat Nevi segera dilarikan ke rumah sakit dan di sarankan untuk dilakukan pembedahan.
"Saya sangat berharap Nevi bisa sembuh mba. Anak juga sudah takut dan trauma ketika mau diinfus dan disuntik. Semoga Nevi juga bisa bersekolah serta bisa bermain dengan anak - anak yang lainnya" Jelas Ibu Yatun selaku orangtua Nevi
Ibu Yatun masih sangat teringat bagaimana perjuangannya ketika harus membawa Nevi ke Yogyakarta. Keluarga yang ditinggalkannya masih terbilang sangat repot karena memiliki anak - anak yang masih kecil. Dengan terpaksa, Ibu Yatun berangkat hanya bersama Nevi menggunakan bus demi kesembuhan putri kecilnya. Suami Ibu Yatun yaitu Pak Santo, kesehariannya hanya mencari nafkah sebagai ojek online. Selain itu, Pak Santo juga harus mengurusi 3 anak yang lainnya. Putri pertamanya berusia 11 tahun kelas 6 SD, anak keduanya kembaran Nevi yaitu Nevan berusia 8 tahun kelas 2 SD, dan anak yang terakhir berusia 3 tahun.
Penghasilan Pak Santo setiap harinya tidak menentu. Jika di rata - rata, Pak Santo dalam sehari hanya mendapatkan penghasilan sebesar Rp 40.000 sampai Rp 50.000 yang berangkat dari jam 07.00 hingga jam 16.00. Jika ingin lebih dari kisaran penghasilan tersebut, Pak Santo harus berjuang lebih keras dengan rela pulang malam bahkan hingga hujan - hujanan agar bisa mendapat orderan.
Rp. 1.979.728
dari target Rp 50.000.000
Nevi adalah seorang gadis berumur 8 tahun yang terlahir dengan kondisi kesehatan yang lebih lemah daripada saudara kembarnya yang bernama Nevan. Sejak lahir, Nevi sering batuk dan panas. Namun, hal tersebut dianggap sakit biasa sehingga Orangtua nya hanya membawanya ke klinik terdekat. Karena tidak kunjung sembuh dan berat badannya selalu turun drastis, akhirnya Nevi dibawa berobat kembali dan Dokter menyatakan bahwa terdapat lubang di jantungnya. Dokter mengatakan bahwa penyakit yang diderita Nevi cukup unik karena biasanya dokter menemukan pasien dengan lubang jantung disebelah kanan, sedangkan Nevi berlubang di jantung sebelah kiri.
Beberapa pengobatan pun sudah dilakukan, diantaranya echocardiography, kateterisasi jantung, dan pengobatan rutin selama 5 bulan. Sebelumnya Nevi sudah menjalani rawat inap di RSUD Dr, Sardjito Yogyakarta selama kurang lebih 2 minggu karena terlalu drop keadaannya. Setelah pulang ke rumah dan mulai berangkat sekolah, Nevi kelelahan dan tiba - tiba sesak nafas. Sehingga membuat keadaannya kejang dan detak jantungnya yang semakin cepat hingga badannya pun ikut menggigil. Hal tersebut membuat Nevi segera dilarikan ke rumah sakit dan di sarankan untuk dilakukan pembedahan.
"Saya sangat berharap Nevi bisa sembuh mba. Anak juga sudah takut dan trauma ketika mau diinfus dan disuntik. Semoga Nevi juga bisa bersekolah serta bisa bermain dengan anak - anak yang lainnya" Jelas Ibu Yatun selaku orangtua Nevi
Ibu Yatun masih sangat teringat bagaimana perjuangannya ketika harus membawa Nevi ke Yogyakarta. Keluarga yang ditinggalkannya masih terbilang sangat repot karena memiliki anak - anak yang masih kecil. Dengan terpaksa, Ibu Yatun berangkat hanya bersama Nevi menggunakan bus demi kesembuhan putri kecilnya. Suami Ibu Yatun yaitu Pak Santo, kesehariannya hanya mencari nafkah sebagai ojek online. Selain itu, Pak Santo juga harus mengurusi 3 anak yang lainnya. Putri pertamanya berusia 11 tahun kelas 6 SD, anak keduanya kembaran Nevi yaitu Nevan berusia 8 tahun kelas 2 SD, dan anak yang terakhir berusia 3 tahun.
Penghasilan Pak Santo setiap harinya tidak menentu. Jika di rata - rata, Pak Santo dalam sehari hanya mendapatkan penghasilan sebesar Rp 40.000 sampai Rp 50.000 yang berangkat dari jam 07.00 hingga jam 16.00. Jika ingin lebih dari kisaran penghasilan tersebut, Pak Santo harus berjuang lebih keras dengan rela pulang malam bahkan hingga hujan - hujanan agar bisa mendapat orderan.
Jumlah yang telah dicairkan : Rp. 1.979.728
Rp. 1.979.728
Bagikan tautan ke media sosial